Koko Cici Jakarta telah memberikan saya banyak pengalaman yang sangat berharga. Disini saya menemukan keluarga baru yang senantiasa mendukung satu sama lain serta kami juga dilatih menyelesaikan berbagai masalah untuk menuju suatu tujuan yang sama. Hari demi hari kami semakin kompak dan saling mengerti satu dengan yang lainnya.

Pembentukan karakter yang didapat melalui proses karantina sangat bermanfaat untuk menjadi seorang duta yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial kami.

Merupakan suatu kebanggaan bagi saya karena dapat bergabung didalam keluarga besar Duta Pariwisata, Sosial, dan Budaya Tionghoa yaitu Koko Cici Jakarta.

Jangan pernah takut untuk memulai hal-hal baru didalam kehidupan yang diluar dari zona nyaman kita. Selalu ingat bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya sebab hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan. Lakukan segala sesuatu dengan kesungguhan, semangat, dan kerja keras. Jadilah pribadi y

Koko Cici Jakarta has given me more than just a life lesson. It has given me a partner, a team, and a family which really matters. They've been inspiring me a lot since the first day i met them and up until now. I learned that 'listening' is one of the greatest gifts we could give to ourself as well as sincerity must be the virtue of our mind.

I learned that our mind is very powerful and how mindset maps the rest of our life.

Life wont be as easy as walking in a garden full of flower, or having a flashlight just when you hit the dark road. There will be times when we get adversities in life. But the way we conquer it shall make us unique and different. A wise person once said, "the flower that blooms in adversity is the rarest and most beautiful of all".

Lastly, find joy in ordinary things, never stop praying, and make your positive energy contagious.

Mengikuti karantina Koko Cici Jakarta 2017 membuat saya mengingat cerita kuno dari negri Tiongkok mengenai seorang kakek yang mematahkan 1 batang sumpit dengan mudah. Kakek tersebut mengambil 10 batang sumpit dan kesepuluh batang sumpit itu tidak dapat dipatahkan.

Itulah kesan saya selama mengikuti karantina. Saya tidak pernah membayangkan apa itu karantina. Sampai saat ini, karantina sudah selesaipun saya masih tidak percaya saya berhasil melewatinya. Namun, ya! Kami 16 pasang koko cici sudah berhasil melewatinya karena kami bersatu, saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Di sini kami belajar bahwa bersatu kita utuh bercerai kita runtuh. Koko Cici adalah satu, membuat yang tidak mampu menjadi mampu.

Koko Cici Jakarta proves me that nothing will beat you, expect yourself. This journey has been highlighted as the most challenging one life could have given me. It makes me realize that you can be anything if you really want it and only with hardworking attitude plus patience you will reach the point you desire. But, that's not all, a family is also built inside. A family with different backgrounds, but with one purpose which is to make Jakarta better by keep making chinese culture exists and lives in our daily life. Thanks Koko Cici Jakarta 2017 for the amazing experiences.

Love, compassion, and adoration often rhyme with happiness and joy. More often than not, people use love as a base of their live. However, people tend to forget that feeling love means you will also feel disappointed, feeling compassion means sometimes you will feel anger, feeling adoration means sometimes you will also feel betrayed. After all, love is dangerous and risky.

Nevertheless, love is what we need to create something magnificent happen. There will be no Mozart without the love of music, no Edison without the love of science, no Picasso without the love of art. It is a strange thing that could empower or destroy depends on how you utilize it. In the end, it’s a risk worth taking. So, do everything in love.

[1 Corinthians 16:14]
Do everything in love.

Menjadi bagian dari Koko Cici Jakarta merupakan sebuah kebanggaan bagi saya. Sebagai seorang pemuda tionghoa di Indonesia, masuk ke dalam wadah seperti Koko Cici Jakarta merupakan salah satu sarana untuk mengapresiasi dan meningkatkan kebudayaan di kota sendiri. Memajukan pariwisata, sosial dan budaya tionghoa di Indonesia terutama di kota Jakarta sebagai ibu kota merupakan sebuah kebanggaan dan juga tanggung jawab. Percayalah jika tidak dimulai sekarang, dari dalam diri sendiri, semua perubahan tidak akan pernah terjadi. Yakinlah tidak ada hasil yang mengkhianati usaha dan jangan pernah berhenti untuk berusaha!

Everyone here in Koko Cici Jakarta 2017 has passed long process and we have become better than we are before. Being one of Koko Cici Jakarta 2017, taught me many things. The most important one I learnt here, is trying to push myself to the existing limit.

Sometimes, while doing something hard, we are limiting ourself; thinking that we can't do it and just want to give up. But, what I learned here that giving up is just going to make me the same old person I was. So we need to face the limit, pass ourselves through it, which will make us become a better person.

Don't limit yourself, challenge your limit.

Mengikuti Koko Cici Jakarta membuat saya mengerti nilai-nilai disiplin dan bagaimana untuk bersikap, dan di Koko Cici Jakarta saya juga belajar untuk mengasah talenta saya lebih lagi.

Rangkaian kegiatan karantina selama 2 minggu dikemas secara menarik. Banyak hal positif yang dapat kita ambil untuk diterapkan pada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Pelajaran yang paling penting adalah jangan pernah menyerah pada keadaan karena apabila kita menjalaninya dengan sepenuh hati, keadaan tersebut akan bisa ditaklukkan.

Menjadi bagian dari Keluarga Koko Cici Jakarta adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Wadah ini menjadi saluran sukacita, kekuatan dan harapan yang baru bagi saya, khususnya setelah melewati proses seleksi dan karantina Koko Cici Jakarta. Saya sungguh bersyukur bisa ikut ambil bagian dalam kegerakan anak muda khususnya sebagai seorang duta sosial, pariwisata dan budaya Tionghua di Jakarta. Wadah ini membantu saya memaksimalkan potensi yang saya miliki dimulai dari hal yang terkecil yang belum saya sadari sebelumnya. Seberapa banyak waktu, tenaga dan pikiran yang saya berikan, sebanyak itulah pembelajaran yang saya dapatkan. Selagi usia masih mencukupi, saya merekomendasikan wadah ini untuk anak-anak muda Jakarta lainnya agar ikut berkontribusi bagi Ibukota. Bagi saya, berada di Jakarta dan menjadi seorang “Cici”, ialah sebuah anugerah.

However, as it is written: “What no eye has seen, what no ear has heard, and what no human mind has conceived” - the things

Mengikuti ajang pemilihan Koko Cici Jakarta adalah salah satu tantangan sekaligus pengalaman yang luar biasa bagi saya. Berbeda dengan beauty pageant pada umumnya, Koko Cici Jakarta tidak hanya menonjolkan aspek beauty dan appearance saja, melainkan juga pembentukan karakter yang baik sebagai seorang duta. Tujuan awal saya mengikuti ajang ini adalah hanyalah untuk menantang diri sendiri, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi, seiring berjalan waktu, banyak tujuan tujuan yang muncul dalam diri saya. Salah satunya adalah untuk mengenalkan budaya Tionghoa yang juga merupakan bagian dari budaya Indonesia kepada masyarakat sekitar. Selama masa karantina dan pemilihan, banyak sekali moment2 tak terduga yang tentunya fun, unforgettable, dan sangat mendevelop pribadi saya dan teman teman koko cici. Selain menjadi tokoh masyarakat, saya dapat memperbanyak kenalan dan koneksi, tidak hanya keluarga Koko Cici Jakarta tetapi juga orang2 dari pemerintahan. In the end, I'm p

Koko Cici Jakarta merupakan ajang pencarian anak-anak muda berbakat dan berdedikasi untuk bangsa. Rasa bangga dan penuh syukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Koko Cici Jakarta dan bisa berkontribusi bersama untuk Indonesia, terkhusus Jakarta

Sebuah kebangaan tentunya menjadi bagian dari Koko Cici Jakarta, sebagai Duta Pariwisata, Sosial, dan Budaya Tionghoa di Jakarta yang juga memegang amanah untuk memberikan inspirasi bagi seluruh generasi muda di Indonesia, khususnya di Jakarta. Selain menambah teman dan keluarga, Koko Cici Jakarta menanamkan berbagai macam nilai moril dalam kehidupan yang dapat membantu pembentukan karakter sekaligus pengembangan skill dan pengalaman yang mempersiapkan diri kita untuk menjadi seseorang yang kompeten, mandiri, tangguh, peka terhadap lingkungan dan mampu membangun bangsa dan negara.

Meeting lots of people from lots of backgrounds makes me realize that though we are different in many ways, but we are united in one vision, that is for the Prosperousness of Tionghoa in Indonesia especially in Jakarta, and take part as the young generation of the nation to nurture our beloved culture, and dedicate our fullest to Indonesia

Saya tidak mengenal menang atau kalah. Bagi saya, saya dan seluruh finalis Koko Cici Jakarta adalah pemenang. Karena kita adalah satu.

Selain itu, saya akan selalu tersenyum untuk menerapkan makna kekeluargaan dan kebahagian yang saya temukan di koko cici Jakarta.

Terima Kasih Koko Cici Jakarta 2017!

Never thought that I'd be in this super huge family. Family that has made me who I am today. Family that told you that you have to be the best version of yourself.

"Stay humble and keep inspiring others"

Being part of Koko Cici Jakarta is a great oppurtunity and precious moment in my life. I learned how we cultivate a sense of togetherness, unifying the 32 finalist differences life background. Thankyou Koci Jakarta!

Dream what you want to dream, go where you want to go, be what you want to be. Because you have only one life and one chance to do all the things you want to do.

Sebagai pemuda Tionghoa Indonesia yang terlahir di Jakarta mengikuti ajang pemilihan Koko Cici Jakarta bukanlah kesalahan dalam hidup saya. Saya yakin di sinilah tempat bagi kaula muda dapat mengekspresikan dirinya sesuai dengan talenta yang dimiliki masing masing individu. Disini saya belajar banyak aspek terutama tentang bagaimana kebersamaan dapat menyatukan perbedaan yang ada di antara kami. Selain daripada itu dengan terpilih sebagai Koko Cici Jakarta 2017 menjadikan saya terlibat langsung dalam penugasan yang sifatnya protokoler maupun non protokoler. Dengan begini secara tidak langsung juga menambah ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang begitu berharga dalam hidup saya. Ajang Pemilihan Koko Cici Jakarta bukanlah ajang untuk memilih siapa yang menang siapa yang kalah melainkan mencari siapa yang ingin bersama membangun kota Jakarta dari aspek sosial, pariwisata dan budaya dengan menjadi duta sosial, duta pariwisata dan duta budaya khususnya budaya Tionghoa yang ada di ko

Wahh tentu saja merasa senang, beruntung dan skaligus bangga dapat mengikuti karantina KOCI 2017. Karena meskipun jadwalnya padat sekali, tetapi ilmu yg diperoleh sangat - sangat banyak, seperti: sejarah dan budaya Indonesia khususnya Tionghoa, modeling, traditional dance, sistem pemerintahan di Jakarta, beauty peagent, dan lain-lain yg tentunya berguna untuk masing2 individu dari kita. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja, kepribadian masing2 individupun juga diasah menjadi pribadi lebih baik, contoh: cara bersikap, berbicara dan bersosialisasi dgn orang lain layak nya seorang publik figur atau duta muda. Ayok untuk kalian2 anak2 muda yg d luar sana ingin mengembangkan skill dan serta kepribadian kalian. Mari bergabung menjadi keluarga KOCI Jakarta. Sekian dari saya. Terima kasih.

Koko Cici Jakarta merupakan pageant pertama yang pernah saya ikuti. Walaupun awalnya sempat ragu untuk mendaftar, tetapi setelah memberanikan diri saya mencoba dan berhasil menjadi salah satu finalis Koko Cici Jakarta 2017. Mengikuti Koko Cici Jakarta merupakan salah satu pengalaman yang tidak akan terlupakan, selain mendapat pelajaran baru, saya juga mendapat teman-teman baru. Menjadi bagian dari keluarga besar Koko Cici Jakarta merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan bagi saya.

Bergabung di Koko Cici Jakarta membuat saya menjadi mengerti lebih lagi dalam berorganisasi dan banyak pelajaran yg bertujuan self improvement yg berguna di masyarakat. Koko Cici Jakarta mengajarkan saya menjadi seorang duta tidak hanya harus memiliki paras yang cantik maupun ganteng, tetapi menjadi seseorang duta harus memiliki 4 aspek dasar dalam Koko Cici Jakarta yaitu brain, behaviour, beauty and talent! so buat apa nunggu nunggu lagi, yuk jadi generasi muda yang bisa melestarikan budaya kita sendiri :)

Tak pernah terpikirkan oleh saya menjadi duta Ibukota, Jakarta. Seems like imposibble for me at the first time. Tapi saya mencoba untuk keluar dari zona nyaman dan memulai journey yang baru. Menjadi koko cici jakarta ternyata bukan hanya soal penampilan yang tampan dan cantik, senyum manis, ataupun kata-kata mutiara yg dapat diberikan. It's all about action, love, togetherness, care, attitude and be the best version of your self.

Banyak banget pelajaran yang bisa saya dapatkan di Koko Cici Jakarta. It's not about changing your title become Ambassador of Jakarta, it's more than that. You never know if you never try and this opportunity is such as awesome experience for me in the young age. Banyak peningkatan yg terjadi setelah saya mengikuti koko cici Jakarta. Gak pernah sia-sia pelajaran yg didapatkan dan hal itu membentuk karakter sy secara pribadi kearah yang lebih baik. KOCI make you stronger and ready to inspire others! and... don't forget trust in God's plan, walk with

Menjadi salah satu finalis Koko Cici Jakarta tidak pernah terpikirkan oleh saya. Saya bersyukur menjadi salah satu pemudi terpilih untuk menjadi duta sosial, pariwisata, dan budaya Tionghoa.

Koko Cici Jakarta bukan hanya sekedar pemilihan duta, tetapi disini mengajarkan kalian menjadi sebuah keluarga dari 32 orang yang berbeda. "KELUARGA" kata yang cocok untuk menggambarkan Koko Cici Jakarta, karena saya merasakan kami sebagai keluarga yang mengerti satu sama lain, kami melewati masa suka dan duka bersama

Saya juga sangat bersyukur mendapatkan pasangan karantina yang dapat mengembangkan potensi dalam diri saya. Saya belajar banyak hal-hal baru yang membawa dampak positif bagi diri saya, seperti public speaking, responsibility, etc.

Setiap kita lahir dengan garis hidup yang sudah tertulis sebelum kita lahir. Kalau Tuhan tidak izinkan apapun tidak akan terjadi pada kita, tapi kalau sudah kehendak Tuhan maka terjadilah sesuai kehendak-Nya walau mustahil sekalip